Pengikut Gafatar Perlu Pendekatan Bukan Pemusnahan
Eks anggota Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah dipulangkang ke masyarakat masing-masing dari komunitasnya di daerah. Diharapkan faham Gafatar tidak muncul lagi di kalangan masyarakat.
Demikian harapan anggota Komisi VIII DPR Endang Maria Astuti sebelum Rapat Paripurna di Gedung DPR Senayan Jakarta Selasa (26/1), berkaitan pengikut Gafatar yang telah dipulangkan dari Mempawah, Kalteng ke daerah asal di Jawa..
Menurut politisi FPG ini mereka yang sudah tersangkakan sebagai anggota Gafatar itu semestinya dididik untuk untuk lebih menyadari tentang perbuatannya, sehingga diharapkan tidak membuat gejolak di masyarakat.
" Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan bisa menyadarkan mereka tidak menjadi semakin kuat. Pendekatan dan pembinaan diperlukan supaya mereka sadar bahwa kegiatannya itu dilarang oleh negara," tegas Endang.
Dia juga mengimbau masyarakat jangab menjauhi sebaliknya harus didekati sedekat mungkin seperti saudara-saudara kita pada umumnya. Apalagi anak-anak mereka yang posisinya tidak tahu menahu tentang apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
“ Kita semua mestinya dapat memberikan sosialisasi kepada keluaga mereka juga kepada keluarga kita dengan lebih jelas dan tegas terhadap ajaran-ajaran yang dianggap menyesatkan” ungkapnya.
Kalau mereka diberikan wawasan yang cukup memadai, diharapkan tidak akan membuat ulah, bahkan Endang berharap mereka bisa insaf ketika mereka harus berkumpul kembali dengan masyarakat.
Sebab, kata anggota Komisi bidang agama dan sosial ini, bilamana mereka dikucilkan justru akan merasa bahwa merekalah yang paling benar. Mereka akan terus berangan-angan untuk mewujudkan cita-citanya untuk membentuk sebuah negara sendiri. Apalagi posisi daerahnya yang sudah didesain sedemikian rupa untuk melakukan suatu kegiatan yang sudah mereka pelajari sebelumnya.
Kalau persoalannya adalah persoalan agama, tentunya harus dari tokoh agama yang dapat memahami tentang paham mereka, kemudian tidak menghakiminya. Selanjutnya tokoh tersebut mampu merangkul mereka kejalan yang benar.
Namun kalau ini merupakan persoalan sosial, atau masalah kenegaraan, diharapkan bisa menghadirkan tokoh yang mampu membuat mereka mengerti dan paham tentang masalah kenegaraan dan kemasyarakatan.
Yang dikhawatirkan anggota DPR ini adalah persoalan anak-anaknya yang tidak tahu ujung pangkalnya.Karena itu perlunya endekatan keluarga terlebih dahulu, kemudian pendekatan lingkungan dan pendekatan secara bernegara. " Inilah yang perlu dieratkan dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, semua pemangku kepentingan ikut serta menangani kasus Gafatar ini," jelas Endang. (spy,mp)/foto:iwan armanias/parle/iw.